[Puisi] Kreativitas yang Tercuri: Plagiarisme dalam Dunia SEO

Kutipan.Net – Di dunia daring yang penuh dengan kompetisi, ada saatnya ketika kreativitas dan kejujuran diuji dengan tajam. Salah satu wadah untuk menguji kualitas konten dan kemampuan SEO adalah melalui kontes, seperti kontes “Rekomendasi PC Desktop Terbaik di Indonesia“. Namun, sayangnya, tidak semua peserta memiliki prinsip yang sama ketika mereka berlomba untuk menduduki peringkat tertinggi di mesin pencari. Beberapa di antara mereka, sebaliknya, memilih jalan yang curang dengan menjiplak karya orang lain tanpa rasa malu. Inilah cerita tentang bagaimana kreativitas dapat tercuri, dalam sebuah puisi satir yang mengungkapkan perasaan terhadap tindakan yang tidak etis ini.


Di dunia maya, di arena SEO,
Bermula kontes, penuh hasrat dan ego.
Rekomendasi PC Desktop Terbaik di Indonesia
Tapi ada yang tak beretika, peduli apa bedanya?

Kuasai kata kunci, optimasi yang cerdas,
Saat hasil terbaik adalah yang kita cari sesungguhnya.
Tapi beberapa “kreator” tak punya nurani,
Mereka merampas, menjiplak, tanpa rasa malu dan hani.

Mereka pikir mereka pintar, tak terlihat oleh mata,
Tapi kebenaran akan terungkap, bagaimana pun juga.
Mengambil kata-kataku, ide-ide yang aku bagikan,
Mereka hanya meniru, tanpa usaha yang benar-benar tulus.

Karyaku adalah hasil dari keringat dan usaha keras,
Bukanlah barang murahan yang bisa dicuri begitu saja.
Kamu mungkin bisa menjiplak kata-kataku,
Tapi kreativitasku tak bisa kau curi begitu saja.

Jadi, berhentilah menjiplak dan berpikirlah kembali,
Tingkatkan dirimu sendiri, jangan mencuri karyaku dengan gila.
Kontes ini tentang kejujuran dan kompetisi yang sehat,
Bukan tentang curang dan mencuri, itulah pesanku, sungguh amat.


Apakah jiplak 100% ? No. Mereka tahu jika duplicate content itu tidak baik. Mereka hanya merewrite, namun masih terdeteksi oleh tool plagiarism. Kenapa aku bisa tahu? Karena susunan produknya persis. Jika mereka mengikuti list dari panitia, maka seharusnya urutannya adalah “ACBD”. Tapi karena mereka mengambil dasar dari artikelku, urutannya sama denganku, yakni “ABCD”. Huruf apa ini? Yah, itu hanya “alarm” bagiku agar aku tahu gaya penulisanku seperti apa.

Selesai publish, aku selalu cek melalui beberapa tools agar benar-benar tidak ada duplikat (karena ini kontes membahas produk yang kemungkinan besar sama). dan hasilnya nihil. Setelah beberapa hari publish, mulai alert masuk ke email menyampaikan ada yang “mirip”. Dugaanku, hasil rewrite itu juga menggunakan bantuan AI. But, who knows?

Terduga Kasus Plagiat Kontes SEO

Di copyscape sejauh ini sudah tercatat 2 orang dengan tingkat kesamaan 51% ke atas. Aku tahu siapa saja orangnya. Malas cari ribut. Bagi yang merasa harusnya malu. Menang belum tentu, malu pasti. Apalagi sampai menang. 2023 masih seperti ini?

Finally, semoga puisi di atas bisa mengingatkan kita semua tentang pentingnya integritas dan kerja keras dalam berkompetisi. Di dunia digital yang terus berkembang, mari kita bersatu untuk mendorong kreativitas yang jujur dan menghargai kontribusi unik masing-masing individu. Hanya dengan cara itu kita dapat menciptakan lingkungan yang adil dan berdaya, di mana ide-ide asli tetap menjadi permata berharga dalam lautan konten maya.

Sok puitis, merasa pujangga, padahal hanya mencontek kata yang terbaca atau terdengar.
Lihat semua tulisan 📑. Follow/Ikuti Kutipan.Net di Google.